Skip to content

Kritik Deskriptif

February 11, 2013

Kritik Deskriptif

     Bersifat tidak menilai, tidak menafsirkan, semata-mata membantu orang melihat apa yang sesungguhnya ada.  Kritik ini berusaha mencirikan fakta-fakta yang menyangkut sesuatu lingkungan tertentu. Dibanding metode kritik lain descriptive criticism tampak lebih nyata(factual)

  • Deskriptif mencatat fakta-fakta pengalaman seseorang terhadap bangunan atau kota
  • Lebih bertujuan pada kenyataan bahwa jika kita tahu apa yang sesungguhnya suatu kejadian dan proses kejadiannya maka kita dapat lebih memahami makna bangunan.
  • Lebih dipahami sebagai sebuah landasan untuk memahami bangunan melalui berbagai unsur bentuk yang ditampilkannya
  • Tidak dipandang sebagai bentuk to judge atau to interprete. Tetapi sekadar metode untuk melihat bangunan sebagaimana apa adanya dan apa yang terjadi di dalamnya.
    • Jenis Metode Kritik Deskriptif
  1. Depictive Criticism (Gambaran bangunan)
  • Static (Secara Grafis)
    Depictive criticism dalam aspek static memfokuskan perhatian pada elemen-elemen bentuk (form), bahan (materials) dan permukaan (texture).
  • Dynamic (Secara Verbal)
    Tidak seperti aspek statis, aspek dinamis depictive mencoba melihat bagaimana bangunan digunakan bukan dari apa bangunan di buat.
    Aspek dinamis mengkritisi bangunan melalui : Bagaimana manusia bergerak melalui ruang-ruang sebuah bangunan? Apa yang terjadi disana? Pengalaman apa yang telah dihasilkan dari sebuah lingkungan fisik?
  1. Process (Secara Prosedural)
    Merupakan satu bentuk depictive criticism yang menginformasikan kepada kita tentang proses bagaimana sebab-sebab lingkungan fisik terjadi seperti itu.
  • Biographical Criticism (Riwayat Hidup)
  • Contextual Criticism ( Persitiwa)

Contoh Deskriptif Biographical Criticism

Taman Akuarium Air Tawar didirikan pada tahun 1992, namun baru diresmikan pada tanggal 20 April 1994. Menurut sejarahnya, rencana pendirian taman akuarium sebenarnya telah digagas dan diidamkan semenjak lama oleh para anggota Perhimpunan Ikan Hias Indonesia (PIHI). Pimpinan PIHI pada saat itu menyampaikan rencana pendirian sebuah taman akuarium kepada Ibu Tien Soeharto. Gayung pun bersambut, rencana ini akhirnya disetujui oleh Ibu Negara. Setelah melalui koordinasi yang matang, maka dibentuklah sebuah kepanitiaan untuk merealisasikan rencana pembangunan taman akuarium yang menyajikan simulasi dan replika ekosistem dari lahan basah asli sebagai sarana pendidikan, penelitian, dan konservasi alam.

Bangunan yang didominasi warna hijau ini terdiri atas dua lantai seluas 5.500m2. Dibangun di atas danau buatan bersisian dengan Taman Bunga Keong Emas dan Museum Serangga & Taman Kupu.. Akuarium ini juga merupakan salah satu bangunan kebanggaan bangsa ini yang dibangun di kawasan wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.

Taman Akuarium Air Tawar memiliki sekitar 70 akuarium yang berisi pelbagai biota air tawar dari seluruh Indonesia. Di akuarium ini keindahan alam berupa tebing, potongan bukit, tanaman bonsai, gemericik air, tanaman air, dan lenggok ikan yang sedang berenang ditampilkan secara memikat dan memesona. Jenis-jenis ikan yang ditampilkan dalam akuarium ini antara lain ikan siluk merah atau keleso atau kayangan (malayan bonytongue) dari Kalimantan, ikan siluk (sclerophages leichardti) dari Papua, ikan pari hiu gergaji (oristis microdon) dari Sungai Mahakam, Kalimantan, ikan selurus maninjau (homaloptera gymnosgaster) dari Kalimantan, ikan wader goa (puntius microps) dari Jawa Tengah, dan ikan lopis jawa (notopterus notopterus) dari Jambi. Di akuarium ini juga terdapat ikan raksasa asli Indonesia, bernama ikan tapah.

Image

Image

Image

http://www.indonesiawonder.com/id/tour/gereja/taman-akuarium-air-tawar

http://thearoengbinangproject.com/wisata/taman-mini-indonesia-indah/

http://www.metrorealitaonline.com/2011/03/akuarium-air-tawar-tmii-banyak.html  

http://www.google.com/meja-kotak.blogspot.com

No comments yet

Leave a comment